Guest Book

Translate

Search This Blog

Friday, September 25, 2015

THE OTHER LIFE


SANUR! SANUR!! SANUR!!!


     Itu, yang diatas, yang diulang 3x, yang banyak tanda serunya, adalaaaaahhh....
Yel-yel tim voli sanur!!! yey! 
Coba deh dibaca dengan cepat, mantap, dan bersemangat... keren juga loh!

     Mungkin bagi beberapa orang itu hanya ungkapan penyemangat tapi bagi saya, hal tersebut lebih dari sekedar ungkapan, melainkan awal mula kenangan indah sebelum saya menjadi diri saya yang suram di kelas 12.
     Jadi begini, saya pertama kali tertarik pada voli ketika melihat orang tua saya bermain voli di acara 17an kompleks rumah, lalu semejak itu saya merasa "wah sepertinya seru juga...". Kemudian saat SD saya menyadari bahwa tenaga saya cukup untuk memukul bola voli sejauh lapangan basket (yah ini ga spesial sih... Tapi pas SD kan rasanya beda...). Kemudian saat SMP ternyata ada eskul voli, langsunglah tanpa keraguan secuilpun saya ikut. Voli akhirnya menetap menjadi hobi pribadi.
     Ketika saya SMA, berdasarkan pengalaman ikut eskul voli yang ternyata sangat seru, saya ikut lagi sekalipun harus pulang sore. Tujuannya hanya sederhana, supaya saya ada olahraga dan tetap bisa merasakan keseruan voli. Tapi ketika kelas 11 saya ternyata terpilih menjadi salah satu tim voli sanur (Hal ini super wow dan saya sendiri tidak menyangka karna masi banyak yang lebih jago dari saya). Begini, sebenarnya hal ini terasa aneh juga karena beberapa anggota tim bukan teman-teman yang biasa saya ngobrol bersama sehingga terasa sedikit awkward tapi berkat eskul yang diadakan 2x seminggu dan ya semuanya satu sekolah jadinya lumayan sedikit-dikit kenal. 
     Tanggal dan hari saya boleh lupa namun tempat dimana saya mengikuti lomba voli pertama akan selalu membekas di memori (wets!). Tempatnya adalah SMUK 1 Penabur. Saya seneng banget pas tau bisa ikut lomba, iyalah ya siapa yang ga seneng bisa dapet pengalaman real dari sesuatu yang disukai. Tapi ketika sampai disana.. semuanya berubah. Rasanya sangat aneh berada disekolah lain dengan orang-orang baru. Ntah kenapa rasanya pengen pulang... Belum lagi baju tim baru datang menit-menit terakhir dan ketika kita sudah dengan paniknya ganti baju, celana tim ternyata sangat (amat) pendek! Sepertinya setengah paha kurang... Hal ini sangat hebat karna saya tidak terbiasa memakai celana sependek itu, dan sepertinya begitu juga beberapa anggota tim lain. Mulailah adengan tarik menarik celana karna tidak merasa nyaman.. bahkan ada yang tarik-tarikan baju karna ada yang bajunya terlalu kethat (dibaca seperti itu untuk menunjukan betapa ketat baju kami...). 
     Tidak lama setelah adengan itu, kami dipanggil untuk mengikuti lomba. Semua semakin parah saja ketika para anggota tim ternyata banyak yang gugup, tentu saja ini termasuk saya. Melihat net yang begitu tinggi, di lapangan yang terasa asing, siapa yang tidak? Ketika saya dipanggil masuk lapangan, ini tidak bohong tapi saya gemetar.. ntah kenapa gemetar... dan itu fakta. Tentu saja kalian tahu apa yang terjadi berikutnya... serve beberapa kali tidak masuk (ada sih yang masuk.. tapi ga maksimal) kemudian... hm passingnya... pokoknya berbeda dengan latihan di sekolah... Akhirnya tentu saja tanpa sulap tanpa sihir kami.... kalah.
     Setelah evaluasi tim dan sebaginya, kami mendaftar lomba lagi di Don Bosco 2. Kali ini kami merasa lebih siap dan sudah memiliki baju tim yang lebih layak (yang tidak begitu kethat, sesuai ukuran, celana juga tidak mantap potongannya). Saya tidak merasa begitu takut lagi saat disana dan netnya juga tidak setinggi di Penabur. Dengan segala perjuangan dan ada juga kalahnya, kami berhasil lolos ke semi final yang kemudian tentu saja melawan tuan rumah. Walaupun hanya mendapat juara 2, tapi saya merasa bangga dan senang sekali. Saya yakin yang lain juga seperti itu.
     Sampailah saya di kelas 12, tahun yang sedikit menyedihkan.. Karena ada pelajaran tambahan, saya tidak lagi bisa ikut eskul voli.. Saya sudah pasrah akan nasib ini sebab mau bagaimana lagi? Masa saya bolos pelajaran tambahan untuk voli... (maunya sih sebenarnya begitu tapi saya tidak mau menjadi capcay amarah cah Shania...). Semua terasa berubah, dulu saya semangat masuk sekolah karena siangnya bisa ikut eskul voli, sekarang bersemangat masuk sekolah kalau hari itu tidak ada ulangan... Tapi ya mau bagaimana lagi... inilah yang terjadi dan inilah yang harus saya terima..

     Mungkin segala hal yang diatas hanyalah apa yang saya rasakan sendiri.. namun semua itu akan terus ada bersama saya berupa kenangan yang manis sekalipun mungkin tidak akan pernah saya rasakan lagi. Perasaan ketika tahu masuk tim.. ketika dipanggil keluar pelajaran untuk lomba.. ketika bermain bersama sebagai sebuah tim.. ketika tertawa bersama saat memang/kalah... Memang ada juga yang membuat saya kesal tapi kenangan tidak akan berarti tanpa ada variasi didalamnya. 
     Diatas semua itu, tidak akan ada yang merasa lebih senang, atau lebih bangga terhadap segala hal itu selain saya.


Adios~




- He said, "One day you'll leave this world behind. So live a life you will remember." -

No comments:

Post a Comment